Hai dalam artikel ini akan membahas tentang Re-Branding yang mungkin sudah banyak dilakukan oleh para pebisnis dan brand brand bresar
Re- Branding adalah suatu aktivitas pengenalan kembali suatu brand kepada khalayak, proses perubahan atau pembaruan identitas visual, pesan, dan nilai suatu brand yang telah ada sebelumnya. Proses rebranding biasanya dilakukan untuk memperbarui citra brand, memperbaiki reputasi, meningkatkan daya saing, dan mencapai tujuan bisnis yang lebih spesifik.
Upaya re-branding ini bisa dilakukan dengan menerapkan simbol , warna , design , atau bahkan moto sebagai brand image yang baru , Sehingga dengan aktivitas Re-Branding kamu dapat menciptakan karakter dari sebuah brand yang kamu bangun,
Secara Umum , Aktivitas Rebranding dibagi menjadi dua , yaitu Proactive Rebranding dan Reactive Rebranding , Berikut Hecolab Telah merangkum penjelasannya,
1. Proactive Rebranding
Proactive rebranding dilakukan ketika sebuah brand memutuskan untuk melakukan perubahan pada identitas mereka secara mandiri, tanpa ada tekanan atau alasan yang mendesak. Tujuannya adalah untuk memperkuat citra brand, meningkatkan daya saing, atau menciptakan kesan baru yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Contoh proactive rebranding adalah perubahan logo Coca-Cola pada tahun 2011, yang memperbarui desain untuk mencerminkan citra yang lebih modern dan energik.
Proactive rebranding biasanya dilakukan ketika perusahaan merasa perlu untuk memperbarui identitas mereka, atau ketika ingin mengembangkan image yang lebih konsisten dan menarik. Rebranding yang proaktif dapat membantu brand mempersiapkan diri menghadapi perubahan dalam pasar atau persaingan yang semakin ketat.
2. Reactive Rebranding
Reactive rebranding dilakukan ketika sebuah brand merespon situasi yang memaksa mereka untuk melakukan perubahan pada identitas mereka. Situasi tersebut bisa berupa krisis, persaingan yang lebih ketat, atau perubahan pasar yang signifikan. Contoh reactive rebranding adalah perubahan logo dan identitas BP setelah krisis Deepwater Horizon pada tahun 2010.
Reactive rebranding biasanya dilakukan ketika perusahaan mengalami situasi yang sulit dan memerlukan perubahan cepat pada citra mereka. Rebranding yang reactive dapat membantu brand untuk memulihkan citra mereka atau menghadapi persaingan yang lebih ketat di pasar.
Alasan Sebuah Brand Melakukan Rebranding
Rebranding adalah sebuah strategi penting yang diambil oleh sebuah brand untuk memperbarui citra mereka dan meningkatkan daya saing di pasar. Ada beberapa alasan yang mendorong sebuah brand untuk melakukan rebranding, di antaranya:
1. Memperbarui Identitas Visual
Salah satu alasan utama untuk melakukan rebranding adalah untuk memperbarui identitas visual dari sebuah brand. Identitas visual terdiri dari elemen-elemen seperti logo, warna, tipografi, dan grafik yang digunakan dalam pemasaran dan branding. Identitas visual yang terbaru dapat membantu brand agar tampil lebih segar, modern, dan menarik perhatian khalayak baru.
2. Mengikuti Trend dan Perkembangan Pasar
Ketika pasar berubah, brand juga harus mengikuti perubahan tersebut. Rebranding dapat membantu brand agar tetap relevan dan menarik bagi konsumen. Misalnya, ketika tren desain grafis berubah, sebuah brand dapat melakukan rebranding untuk memperbarui logo mereka agar lebih sesuai dengan trend terbaru.
3. Memperbaiki Citra Brand
Jika sebuah brand mengalami krisis atau masalah reputasi, rebranding dapat membantu untuk memperbaiki citra mereka. Sebuah brand dapat melakukan rebranding untuk memperbarui citra mereka agar lebih positif dan lebih menarik bagi konsumen.
4. Menggabungkan Atau Menata Ulang Brand Yang Ada
Rebranding juga dapat dilakukan ketika sebuah perusahaan mengalami perubahan besar seperti penggabungan dengan perusahaan lain atau restrukturisasi organisasi. Dalam hal ini, rebranding dilakukan untuk menyatukan dua brand menjadi satu atau untuk menata ulang brand yang ada agar lebih efektif dan lebih mudah diidentifikasi oleh konsumen.
5. Meningkatkan Daya Saing
Rebranding dapat membantu brand untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar. Ketika brand melakukan rebranding, mereka dapat memperbarui posisi mereka dalam pasar dan memperkenalkan kembali diri mereka kepada konsumen dengan cara yang lebih menarik dan efektif.
KESIMPULAN
Rebranding adalah strategi penting bagi sebuah brand untuk memperbarui citra mereka, meningkatkan daya saing, dan mengikuti perubahan trend dan perkembangan pasar. Alasan untuk melakukan rebranding dapat bervariasi, dari memperbarui identitas visual hingga memperbaiki citra brand yang rusak. Namun, sebelum melakukan rebranding, penting untuk melakukan analisis pasar dan strategi bisnis yang cermat untuk memastikan bahwa rebranding adalah keputusan yang tepat bagi brand Anda.